Selasa, 30 Juni 2015

[Review] T[W]ITIT



T(W)ITIT!
Kumpulan Cerpen
Penulis: Djenar Maesa Ayu
Penerbit: GPU
Terbit: 2012, cetakan ke 2
Halaman: 106
Sinopsis:
Jika biasanya banyak buku yang terbit dari twitter berisi kumpulan tweet semata, maka T(w)ITIT! karya Djenar Maesa Ayu ini lebih dari sekadar itu.

Memiliki 61.000 lebih follower, akun twitter milik Djenar adalah salah satu akun terbesar dan terpopuler penulis perempuan Indonesia. Dari akun ini terpilih sebelas tweet Djenar yang kemudian dikembangkan menjadi cerita pendek.

‘Kehilangan adalah proses awal menemukan’, ‘Hidup bukan untuk mencari perhentian tapi untuk melakukan perjalanan’, ‘Jika ada anak panah yang menusukmu, berharaplah itu bukan berasal dari busur jenuhku’, adalah contoh beberapa tweet yang dikembangkan menjadi cerita di dalam buku ini. Banyak pembaca Djenar yang kemudian meneruskan kalimat-kalimat itu dengan me-retweet-nya, tapi kadang ada juga yang salah arti dan salah tangkap hingga kege-eran. Untuk hal yang satu ini, Djenar pun menuliskan: “Status twitter oleh beberapa orang sering ditengarai sebagai isyarat. Sorry, kamu salah alamat!’.

***

Ada 11 cerpen dalam buku ini dan semuanya bertokoh utamakan Nayla. Hanya 1 cerpen saja posisi Nayla hanya sebagai tokoh pembantu, tapi tetap saja Nayla selalu menyempil di semua cerita. Akan tetapi jangan lantas menganggap cerita dalam cerpen-cerpen ini saling menyambung. Tidak. Ada banyak Nayla dengan berbagai latar belakang di sini. Begitu beragamnya sosok Nayla ini. Ada Nayla si gadis pemilik alterego yang gemar mengumpat anjing, Nayla gadis belia yang harus menghadapi kejamnya hidup dengan memiliki seorang ibu pelacur, Nayla yang memiliki suami yang berselingkuh dengan sesama jenis, Nayla yang rela jadi selingkuhan dengan kakek-kakek, dan Nayla-Nayla lainnya.

Ini buku kedua karya Djenar yang kubaca. Seperti kebiasaan Djenar, diksinya selalu berima tapi tak terkesan kaku. Dalam setiap cerita yang disuguhkan, Djenar tidak terang-terangan menjelaskan isi cerita. Pembaca dibuat berpikir ini cerita sebenarnya mengangkat tentang apa sih? Dan selalu memiliki plot twist yang tidak tertebak. Seperti contoh kisah Astina dan selingkuhannya yang tengah memgantri kamar di motel. Percakapan panjang terjadi dengan dituliskan secara mendetail kondisi sekitar di mana begitu ramainya pengunjung. Lalu plot twist-nya waktu kepergok Nayla sang istri, rupa-rupanya sang selingkuhan bernama Bagus. Nah, di sini aku langsung berasumsi, selingkuhannya laki-laki.

Itulah Djenar Maesa Ayu. Di akhir cerita, dia tak memberikan jawaban, namun biar pembaca sendiri yang menjawab atau berasumsi sendiri. Makanya sewaktu membaca ini, aku selalu membaca ulang awalnya setelah selesai memginjak end. Tapi tidak semua cerita sih. Ada beberapa cerpen yang aku malas untuk memikirkan jawabannya atau menelaah isinya.

3 bintang buat karya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar