Minggu, 04 Oktober 2015

[Review] DIVERGENT

Penulis: Veronica Roth
Penerjemah: Anggun Prameswari
Penerbit: Mizan Fantasi
Terbit: Cetakan I, April 2012
Halaman: 544
ISBN: 978-979-433-809-4

Sinopsis:
Di dunia masa depan, manusia dipisah-pisahkan oleh berbagai faksi tergantung pada kecenderungan sifat alamiah mereka. Tris Prior adalah seorang Divergent. Dia tak cocok dengan faksi apa pun yang ada di masyarakat.

Ketika dia menemukan adanya konspirasi untuk memusnahkan semua Divergent, Tris harus mengungkap mengapa menjadi Divergent dianggap berbahaya, sebelum semuanya terlambat.

***

Akhirnya selesai dibaca di sela-sela kerja dan kegiatan lainnya. Lumayan lama menyelesaikan novel ini. Sehari rata-rata aku membaca 50-an halaman dan seminggu lebih baru selesai sepenuhnya. Jauh dari komitmen awal yakni sehari 100 halaman. Wkwkwk~

Mungkin karena efek sudah menonton filmnya lebih dulu jadi aku merasa nggak surprize aja saat membacanya karena keseluruhan isi novel sama dengan filmnya--kayaknya. Biasanya aku melihat antara film dan novel ada perbedaan tapi Divergent tidak. Namun ada sisi positifnya dari menonton lebih dulu. Saat membaca, aku mudah membayangkan keadaan dunia dalam novel ini--tidak termasuk wajah para tokoh, karena Tris dalam novel aku bayangkan tak terlalu cantik, tubuh mungil dan terlihat rapuh berbeda dengan Tris dalam film yang pasti semua setuju dia cantik dan tidak mungil.

Aku suka dengan buku ini. Banyak aksi yang dituliskan dengan jelas. Emosi yang dilampirkan juga tersampaikan. Bagaimana Tris merasa bersalah sekaligus kecewa pada Al yang memilih bunuh diri karena merasa bersalah. Bagaimana dia merindukan keluarga dan faksi lamanya. Betapa menyenangkannya punya teman-teman seperti Christina, Will, Uriah dan Marlene--aku suka saat interaksi Tris dan teman-temannya saat makan, keakraban mereka terasa sekali. Serta sisi romantisme pun ada. Bahkan perasaan jengkel di bagian-bagian tertentu pun muncul. Contohnya kenapa Tris nggak nembak mati Eric aja? Kenapa cuma kakinya? Pokoknya buku ini benar-benar kompleks. Paket komplit.

Kekurangan novel ini adalah typo bertebaran. Beberapa pengulangan kata yang berlebih dalam satu paragraf yang bikin boring serta jadi terasa nggak lincah diksinya. Lalu tidak konsistennya penerjemah dalam pemakaian kamu atau kau.

Oh, iya. Bagi yang belum pernah membaca maupun menonton Divergent. Novel ini bergenre fantasi-science fiction. Bercerita tentang dunia yang dikelompokkan, yaitu: Abnegation yang tanpa pamrih, Erudite yang haus pada pengetahuan, Dauntless yang pemberani, Amity yang bijaksana serta Condor yang adil dan jujur. Suatu ketika Tris mengikuti tes kecakapan dan mendapati dirinya tak bisa digolongkan yang berarti dia adalah divergent. Di sinilah konflik bermula. Tris memilih Dauntless sebagai faksi barunya. Disamping berusaha mendapatkan peringkat 10 besar saat inisiasi agar dia tak menjadi factionless, Tris harus berusaha menyembunyikan identitas divergent-nya itu. Bersama Four sang instruktur, Tris mencoba bertahan hidup serta membantu faksi lama dan barunya lepas dari cengkeraman Jeanine, Pemimpin Erudite yang berniat membasmi Abnegation lewat tangan Dauntless.

Berikut kutipan favorit yang kutemukan dalam novel ini:

"Cara terbaik untuk membantu seseorang itu cukup berada di dekatnya."--Tris; hal. 219

"Sopan santun adalah kepalsuan yang dikemas dengan cantik."--Christina; hal. 98

Terakhir, 4,5 bintang dari 5 bintang untuk novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar